1.    TARI MERAK

Tari Merak merupakan tari yang bertema imitatif yang menirukan gerakan burung merak. Gerakannya mengekspesikan gerak merak yang mengembangkan bulunya untuk menarik perhatian lawan jenis. Dalam video tersebut tarian itu ditarikan oleh 2 penari. Tari Merak digunakan untuk persembahan bagi tamu atau menyambut pengantin pria untuk menuju pelaminan.

Mengamati:
  • Gerak

Gerakan tari ini melambangkan gerakan burung merak. Merak akan mengembangkan bulunya untuk menarik perhatian lawan jenisnya. Penari mengembangkan sayap merak di punggungnya sebagai perwujudan dari merak yang mengembangkan bulu ekornya. Dapat diamati pula gerakan leher atau pacak gulu yang cukup banyak, melambangkan gerakan leher khas burung merak. Gerakan bahu juga ditampilkan untuk melambangkan merak yang bersolek dengan memainkan tubuhnya. Kesan merak yang ditampilkan adalah merak yang anggun dan mempesona, sesuai dengan konsep tari yaitu gerakan merak untuk memikat lawan jenisnya.

Berikut beberapa uraian komentar setiap gerakan dalam tari merak:
      a.      Pada gerakan kedua pola lantai penari terlalu jauh. Karena gerakan penari yang berbeda, jarak yang terlalu jauh ini akan membuat kesan penari menari sendiri-sendiri.
      b.      Pada gerak kepala sudah tegas, sehingga penonton dapat melihatnya dengan jelas.
      c.       Pada gerakan keempat, bahu digerakkan melambangkan merak yang menggunakan ekornya untuk menarik perhatian lawan jenis. Bisa disebutkan bahwa merak seperti ingin memamerkan ekornya yang indah.
      d.      Pada gerakan ke enam, seblak yang dilakukan penari kurang kompak sehingga terlihat tidak terlalu bagus.
      e.      Pada gerakan ke delapan kepakan sayap atau seblakan sebelum kenser tidak begitu kompak.

  • Iringan

Menggunakan iringan gendhing macan ucul yang melambangkan keceriaan dan sesuai dengan hentakan yang dilakukan oleh penari. Iringan pembukaan pada tari sebelum penari menari melambangkan penggambaran suasana hutan dimana merak hidup. Pada saat gerakan kepala dan bahu, terdapat bunyi krincing krincing yang menunjukkan keelokan dari burung merak. Setiap merak mengembangkan sayapnya, terdapat tepukan kendhang untuk menunjukkan aksen kuat pada tari dan salah satu tanda untuk mengubah gerak, biasanya untuk mengubah arah penari dalam bergerak.

  • Busana

Penari menggunakan busana yang sesuai dengan burung merak, seperti menggunakan hiasan kepala berupa jamang atau mahkota dan tusuk sunduk bulu merak di kepala untuk menunjukkan kalau ini adalah tari merak. Penggunaan sayap dengan motif merak juga menunjukkan keindahan burung merak. Sayangnya penggunaan kostum sayap berwarna merah dan selendang yang berwarna kuning tidak terlalu sesuai dengan karakter burung merak. Seharusnya digunakan warna-warna seperti hijau atau biru supaya sesuai dengan warna bulu burung merak. Aksen pada sayapnya seharusnya juga lebih dikuatkan, supaya menampilkan jelas karakter burung merak.

  • Tata Rias

Tata rias menekankan pada bagian mata dengan penggunaan eye shadow sesuai dengan warna kostum yang digunakan atau bulu merak, menggunakan eyeliner untuk mempertegas garis mata. Penggunaan make up ini bertujuan untuk mempertegas garis mata. Penggunaan idep atau bulu mata juga diperlukan untuk menunjukkan kecantikan. Tata rias sudah sesuai dengan karakter burung merak.

  • Pola Lantai

Karena ditarikan oleh dua penari, pola lantainya sangat terbatas. Yaitu horizontal, vertikal dan diagonal. Sehingga penerapan pola lantai tersebut terasa sedikit membosankan.

  • Tata Panggung

Panggung berupa tempat luas dan kurang terdapat variasi di atas panggung sehingga kurang menggambarkan bagaimana latar tari bagi penonton. Seharusnya terdapat dekorasi berupa rumput-rumputan atau pohon-pohonan untuk menonjolkan kesan burung merak yang tinggal di hutan. Karena berada di tempat yang luas dan kosong, akan sulit menyesuaikan tata lampu. Pencahayaan sudah dilakukan dengan cukup baik, penari dapat dilihat dengan jelas oleh penonton, tetapi kurang menarik karena hanya terdapat satu lampu.

  • Ekspresi

Pada tari merak penari tersenyum melambangkan senyum bangga saat memamerkan keindahan bulunya. Saat penari berputar dan menunjukkan sayapnya, penari tersenyum bangga dan kesan ditampilkan dengan baik pada penonton.

  2.    BEKSAN LAMBANGSIH

Beksan Lambangsih merupakan tari bertema erotik, yaitu cinta kasih. Tari ini sering dibawakan dalam acara pernikahan. Beksan lambangsih melabangkan kisah cinta antara Dyah Sekartaji dan Panji Asmara Bangun. Keluwesan dalam tari ini cocok untuk menggambarkan cinta kasih. Dalam video tersebut beksan ini ditarikan oleh 2 penari berpasangan laki-laki dan perempuan. Cerita yang tergambar dari video tersebut seperti tahapan dalam menikah. Pertama-tama wanita masuk lebih dulu, baru pria, menunjukkan tahap pendekatan, lalu kemudian mereka menari bersama, seperti saling menunjukkan kasih sayang. Lalu di bagian akhir terdapat gendhing pernikahan yang melambangkan pernikahan dari dua sejoli ini.

Mengamati:

  • Gerak

Gerakan tari ini mengutamakan keluwesan dan sinkronisasi gerak oleh dua penari. Karena penarinya merupakan wanita dan pria, maka kekuatan geraknya juga berbeda. Untuk laki-lakinya gerakan terasa lebih gagah dengan membuka lengan dan kakinya, menimbulkan kesan kuat. Sementara bagi perempuan, gerakannya lebih lembut dan anggun dengan menyeret jarik yang melambangkan keanggunan. Terdapat gerakan sembahan dari perempuan kepada laki-laki yang melambangkan perempuan yang menghormati laki-laki. Terdapat gerakan laki-laki mendampingi perempuannya, memegang pinggangnya, yang melambangkan laki-laki melindungi perempuannya. Gerakan saat bersamaan sudah kompak, tetapi gerakan banyak yang monoton sehingga terkesan membosankan bagi penonton.

  • Iringan

Pada permulaan tari ditampilkan tembang, yang berguna untuk membentuk cerita tari. Sementara iringan seluruhnya bertempo lambat, sesuai dengan gerakan penari yang lemah lembut. Pada bagian akhir terdapat gendhing pernikahan yang melambangkan tahap akhir dari hubungan kedua sejoli.

  • Busana

Pemakaian busana melambangkan kesan anggun karena memakai kemben, melambangkan kesan wanita anggun. Pada wanita terdapat jarik yang diseret di belakang, menimbulkan kesan anggun. Pada pria yang basahan menimbulkan kesan gagah. Busananya sesuai antara perempuan dan laki-lakinya. Terdapan hiasan kepala pada laki-laki dan perempuan. Untuk perempuannya rambutnya diurai menimbulkan keanggunan.

  • Tata Rias

Penggunaan rias yang menunjukkan keanggunan. Terlihat dari penggunaan eye shadow gelap namun terlihat natural dengan penggunaan blush on yang tidak terlalu kentara.

  • Pola Lantai

Pola lantainya tidak begitu terlihat karena penari yang laki-laki dan perempuan gerakannya berbeda. Namun saat gerakannya bersamaan pola lantainya terlihat dan dibaca oleh penonton.

  • Tata Panggung

Di bagian belakang penari terdapat seperangkat alat gamelan yang memberikan kesan Jawa. Penari tergerak di ruang yang terbatas sehingga pola lantainya tidak bisa bervariasi. Tata lampu sudah menyorot penari dengan cukup baik, namun tata lampu tidak begitu menarik karena hanya terdapat satu warna saja yaitu putih.

  • Ekspresi

Karena melambangkan cinta kasih dan kemesraan, ekspresi laki-laki dan perempuan tercipta cukup baik dan saling melengkapi. Rasa cinta kasih tercipta dengan baik dari ekspresi penari.

0 Comments